Sabtu, 24 Januari 2015

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Teluk Wondama diadili, Jasa Desain Grafis Jasa Desain Logo Teluk Wondama ikut sedih.


Jasa Desain Grafis Jasa Desain Logo Teluk Wondama ikut sedih. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, Markus Kadam diadili di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Manokwari, Jumat, atas perkara dugaan korupsi pembangunan Pasar Ikan di Kabupaten Teluk Wondama.Jasa Desain Grafis Jasa Desain Logo Teluk Wondama ikut sedih.

"Sidang perkara dugaan korupsi terdakwa Kadis Perikanan dan Kelautan Kabupaten Wondama merupakan sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan," kata Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus ( Kasi Pidsus) Kejaksaan Negeri Manokwari, Jhon Ilef Malassam, SH yang ditemui di Manokwari.Jasa Desain Grafis Jasa Desain Logo Teluk Wondama ikut sedih.

Selain Kepala Dinas, katanya, kontraktor PT Beringin Indah Perkasa Erlan Muhammad Nur dan Surjanto selaku konsultan pengawas yang terlibat dalam perkara dugaan korupsi ini juga disidangkan pada hari yang sama.Jasa Desain Grafis Jasa Desain Logo Teluk Wondama ikut sedih.

Ia menyampaikan bahwa Kejaksaan menyidangkan ketiga terdakwa karena berdasarkan audit Badan Pemeriksa Keungan (BKP), ditemukan kerugian negara pada proyek pembangunan Pasar Ikan di Kabupaten Teluk Wondama tahun anggaran 2011 senilai Rp800 juta.

"Ketiga terdakwa telah mencairkan anggaran proyek pembangunan Pasar Ikan tersebut 100 persen senilai Rp1 miliar, namun proyek baru dikerjakan 30 persen anggaran telah habis terpakai dan proyek tidak dilanjutkan hingga tuntas,"katanya.Jasa Desain Grafis Jasa Desain Logo Teluk Wondama ikut sedih.

Ia menyampaikan bahwa terdakwa memberi laporan bahwa proyek sudah selesai namun dirusak oleh banjir bandang yang terjadi di Wondama pada saat itu, namun hasil audit BPK saat banjir baru dibangun pondasi bangunan senilai Rp300 juta, sehingga negara mengalami kerugian Rp800 juta dari total Rp1 miliar nilai proyek.

Jhon menuturkan bahwa perbuatan ketiga terdakwa diancam pasal 2 junto pasal 3 Undang-undang Nomor: 31 tahun 1999, sebagaimana telah diubah dalam Undang-undang Nomor: 20 tahun 2001, tentang pemberantasan korupsi.(EBK/A029)Jasa Desain Grafis Jasa Desain Logo Teluk Wondama ikut sedih.

Ratusan warga dari tiga distrik atau kecamatan dan sejumlah kampung di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, Rabu sekitar pukul 09.55 WIT panik karena meluapnya sejumlah anak sungai yang ada di daerah tersebut.Jasa Desain Grafis Jasa Desain Logo Teluk Wondama ikut sedih.

Berdasarkan informasi yang didapatkan Antara, Rabu malam, warga dari tiga Distrik yakni Distrik Wasior, Distrik Wondiboi, dan Distrik Rasiei panik dan berlarian menyelamatkan diri ke daerah yang lebih tinggi karena beberapa aliran sungai di daerah tersebut meluap.

Meluapnya air sungai tersebut diperkirakan karena turunnya hujan dengan intensitas sedang sejak Rabu dini hari.

Nyong Sopacua, salah seorang warga Distrik Wasior yang dihubungi Antara, mengaku sejumlah fasilitas umum seperti kantor Perhubungan, KP3 Laut dan ruang tunggu pelabuhan diterjang air sungai yang meluap, bahkan sebuah toko milik warga hancur.Jasa Desain Grafis Jasa Desain Logo Teluk Wondama ikut sedih.

"Ada dua jembatan di Distrilk Wondiboi yang putus, dan kami tidak bisa kesana. Juga ada kabar tiga orang hilang belum ditemukan karena terbawa arus sungai yang meluap," katanya.

Sementara itu, informasi yang didapatkan dari Kabid Humas Polda Papua, AKBP Sulistyo Pudjo mengatakan, akibat meluapnya sungai atau banjir di Kota Wasior hari ini di antaranya ada dua korban terbawa banjir dan belum ditemukan atas nama Karen Nunaki (pria) dan Charles Torey (pria).

Dan ada enam kampung yang terkena luapan air sungai dengan delapan rumah yang rusak parah, satu toko atau koperasi Cinta Nelayan ikut rusak, pagar gereja dan warga masyarakat di Kampung Kabow pada mengungsi ketempat yang lebih tinggi.Jasa Desain Grafis Jasa Desain Logo Teluk Wondama ikut sedih.

"Di Kampung Wondiboi ada enam rumah masyarakat rusak berat, Kampung Manopi satu rumah masyarakat rusak berat, Kampung Tandia tembok pagar gereja rusak berat, dan Kampung Manggurai satu toko koperasi cinta nelayan rusak berat dan satu rumah anggota Polsek Wasior rusak berat, termasuk di Wasior ada rumah yang rusak berat dan warga di Kampung Kabow mengungsi," kata Kabid Humas.

Sementara sungai-sungai yang meluap di antaranya sungai Kabo, sungai Api, sungai Anggris dan sungai Manggurai. Pejabat berwenang dari BPBD Kabupaten Teluk Wondama ketika dicoba hubungi Antara dari Jayapura sangat sulit.

"Di sini juga jaringan telepon mengalami gangguan karena ada tower atau pemancar yang rusak," tambah Nyong Supacua.Jasa Desain Grafis Jasa Desain Logo Teluk Wondama ikut sedih.

Sebelumnya pada awal Oktober 2010 silam Wasior pernah diterjang banjir bandang yang dahsyat sehingga menyebabkan kota itu hancur, banyak orang hilang dan warga mengungsi ke daerah terdekat.

sejak diangkat sebagai Pejabat Bupati Teluk Wondama berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 131.81-177 Tahun 2003 telah menjalankan tiga tugas pokoknya yaitu: mempersiapkan struktur dan mekanisme pemerintah daerah, kedua menyiapkan pembentukan DPRD dan ketiga memfasilitasi pemilihan Bupati dan Wakil Bupati yang definitif. Sejak pemilihan Kepala Daerah pertama, Alberth H. Torey terpilih menjadi bupati untuk periode 2005-2010, dan kembali terpilih untuk periode 2011-2015. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menganugerahkan Satya Lencana Pembangunan pada 2009 sebagai bentuk penghargaan terhadap jasa yang diberikan dalam membangun Kabupaten Teluk Wondama. Seperti apa sosok bupati yang satu ini, ikuti cuplikan wawancara berikut.

Ketika awal menjadi pejabat Bupati, bagaimana keadaan Teluk Wondama? Apa yang ingin bapak ubah saat itu?Jasa Desain Grafis Jasa Desain Logo Teluk Wondama ikut sedih.

Kondisi Teluk Wondama saat itu sangat terisolir, terbelakang serta terbatas dalam berbagai aspek, baik ekonomi, infrastruktur, pendidikan maupun kesehatan serta aspek-aspek lainnya. Belum ada jalan beraspal, yang ada hanyalah jalan setapak di bawah rumpun bambu. Sebagai seorang pamong praja dan seorang putra daerah, saya merasa bahwa kondisi ini adalah suatu tantangan dan sekaligus sebagai tanggung jawab saya untuk membuat daerah ini keluar dari permasalahan yang ada. Saya ingin mengubah keterbatasan dan keterisoliran Wondama. Langkah pertama yang saya lakukan adalah mengumpulkan semua birokrat yang ada bersama tokoh-tokoh masyarakat, mengidentifikasi dan memetakan masalah serta merumuskan program prioritas. Program prioritas saat itu adalah program pembangunan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi masyarakat, pembangunan pendidikan, pembangunan kesehatan, penguatan kelembagaan serta pembangunan bidang keagamaan.Jasa Desain Grafis Jasa Desain Logo Teluk Wondama ikut sedih.

Apakah cita-cita awal tersebut telah tercapai? Kendala apa yang dihadapi dalam melaksanakan program kerja selama ini?

Kami telah membangun infrastruktur berupa jalan, jembatan, dermaga, bandara, tambatan perahu, pasar, dan lain-lain. Kami juga membangun sarana dan prasarana pendidikan dan kesehatan. Kami membangun puskesmas dan pustu, sekolah-sekolah di distrik dan kampung-kampung. Kami merekrut tenaga kesehatan dan tenaga pendidik. Kami memberi modal usaha bagi petani, nelayan dan pengusaha UMKM. Kami membangun gereja dan masjid. Kami memberi insentif bagi tenaga kesehatan, guru, guru injil dan imam masjid. Kami memberi sekolah gratis dan kesehatan gratis. Kami membangun rumah permanen bagi rakyat kurang mampu. Puji Tuhan, kerja keras dengan moto “memberi sebelum rakyat meminta” telah membawa kami secara gradual keluar dari kondisi terisolir, terbelakang dan terbatas.

Kendala yang kami hadapi adalah kondisi masyarakat terkadang belum bisa menyesuaikan diri dengan pembangunan yang begitu cepat serta beberapa aparat birokrasi pemerintahan yang masih lamban dalam mengikuti irama kerja saya. Saya selalu memberikan kesadaran untuk menerima dan menyesuaikan diri dengan percepatan pembangunan melalui mimbar gereja, masjid dan pemuka adat serta pendekatan personal. Saya memaksa aparat pemerintahan untuk cepat menyesuaikan diri dengan menambah pengetahuan melalui studi D3, S1 dan S2 serta mengikuti pendidikan dan pelatihan di luar daerah.Jasa Desain Grafis Jasa Desain Logo Teluk Wondama ikut sedih.

Apakah ada rencana untuk tetap berkontribusi dalam pembangunan bagi masyarakat Papua setelah menyelesaikan tugas periode kedua ini?

Soal kontribusi bagi pembangunan di tanah Papua seusai tugas sebagai Bupati, itu harus, sebagai bentuk pertanggungjawaban moral putra Papua bagi pembangunan Papua. Namun, dalam perspektif politik, itu semua kembali pada kemauan rakyat dan saya pasrahkan kepada kehendak Tuhan.Jasa Desain Grafis Jasa Desain Logo Teluk Wondama ikut sedih.